.
Rabu, 31 Agustus 2011
Jumat, 05 Desember 2008
Genius Contact - Orang Pintar Baru (by Prasabri)
Einstein pernah bilang, orang-orang pintar bisa ‘diciptakan’ melalui mekanisme genius contact, yaitu berinteraksi secara terus-menerus dengan para jenius. Kalau kita mau menjadi pintar sering-seringlah berkumpul dengan orang-orang jenius. Maka kita akan menjadi pintar. Hanya pintar. Tidak sampai menjadi genius seperti mereka.
Genius Contact. Apabila kita tidak terlalu pintar dalam bidang matematika, maka perbanyaklah berinteraksi dengan para jenius matematika. Insyaallah kita akan naik level dari tidak terlalu pintar menjadi pintar. Demikian juga bila kita ingin pintar dalam bidang sastra, musik, fisika, kimia, biologi, manajemen, leadership – maka cari dan berinteraksilah dengan jenius-jenius di bidang itu.
Walisongo, juga mengatakan yang sama dengan Einstein. Ini bisa kita temui di bait syair ‘Tombo Ati’. Salah satu obat hati, kata Walisongo, adalah “Wongkang Sholeh Kumpulono” – berkumpul dengan orang-orang shaleh. Kalau kita ingin memiliki ketentraman hati seperti yang dimiliki oleh orang-orang shaleh, maka sering-seringlah berkumpul dengan mereka. Begitu nasihat Wali Songo.
Tidak semua bisa langsung sependapat dengan konsep penularan ala genius contact ini.“Wah..berarti kita harus pilih-pilih dong dalam berteman…..”,kata seorang rekan.“Tergantung orientasi kita..” jelas rekan yang lain, “kalau kita ingin berteman seluas-luasnya maka prinsip jangan pilih-pilih teman itu penting. Tapi tidak salah juga kalau kita berharap menaikkan level kepintaran kita melalui interaksi dengan sahabat-sahabat kita. “
Diskusi sederhana itu ditutup dengan membenarkan nasihat orang tua yang sering kita dengar sejak kita beranjak dewasa : hati-hatilah memilih teman dan lingkungan.
Adalah Cacuk Sudarijanto (CS) salah satu orang pintar yang mengakui keampuhan genius contact ini. Dalam buku ‘Belajar Tiada Henti’ CS menceritakan kecenderungan dirinya untuk berkumpul dengan orang-orang yang ia anggap lebih hebat dari dirinya. Masa kuliah misalnya, ia berusaha bergabung dan ikut kelas-kelas angkatan senior. Dalam menjalankan itu CS sadar betul adanya konsep genius contact ini. Kesadaran ini berlanjut terus sampai ke dunia kerja, CS selalu memprioritaskan pembentukan culture lingkungan yang baik disaat ia memiliki kekuasaan untuk merubah lingkungan. Ia sadar betul lingkungan yang baik merupakan media genius contact bagi anggota lingkungan itu.
“Lingkungan tempat kita bekerja adalah kampus sesungguhnya,” kata CS. Benar. Seorang sahabat yang ketika tamat kuliah nampak biasa-biasa saja, setelah 5 tahun bekerja - kini tampil beda. Cara berpikirnya menjadi runtun,kata-katanya tersusun rapi, dan sense of urgency-nya sangat kuat. Lingkungan perusahaan (culture perusahaan yang baik) telah membentuk dirinya. Dia telah mengalami genius contact dan menyerapnya dengan baik.
Ada juga cerita lain. Seorang sahabat yang dulu dikenal memiliki achievement motivation tinggi, kemampuan belajar, dan wawasan yang selalu update - telah mengalami un-genius contact dari lingkungan barunya. “Easy going dan ikut arus saja Mas”, kata sahabat itu. Ia telah kehilangan personal brand sebagai seorang yang memiliki Achievement motivation dan semangat meng-update diri yang tinggi. Un-Genius Contact.
Apakah selalu lingkungan mempengaruhi kita ? Bisakah dibalik menjadi kita yang mempengaruhi lingkungan ? Bisa. Itu adalah proses ‘adu kuat’ antara personal value yang kita miliki dengan culture lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk. Namun, data empirisnya membuktikan sebagian besar adu kuat itu dimenangkan oleh culture lingkungan.
Lantas apakah kita hanya perlu berteman dengan yang baik-baik saja, atau orang-orang hebat saja, atau lingkungan yang baik saja ?
Tentu penerjemahannya tidak harfiah seperti itu. Rasanya sangat tidak harmonis dan seimbang kehidupan ini bila hanya diisi pertemanan dengan orang-orang hebat saja. Nabi Muhammad menganjurkan kepada kita untuk memperbanyak bergaul dengan saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Tujuannya agar kita bisa merasakan kesusahan mereka, mempertebal rasa syukur, dan kemudian membantu mereka. Konsepnya juga genius contact : belajar dari kesabaran orang-orang yang memiliki kejeniusan dalam bersabar.
Jadi, bagi sebagian kita yang terpaksa masuk ke dalam lingkungan yang culture-nya kurang baik, ada tiga pilihan : bisa memilih berjuang untuk menebarkan aura baik di lingkungan, atau menyiapkan exit system yang lain, atau menikmati saja keberadaan kita di lingkungan itu -easy going dan ikut arus. Berjuang menebarkan aura kebaikan di lingkungan seyogyanya menjadi pilihan pertama.
Dan, bagi kita yang saat ini berada dalam lingkungan yang memiliki culture yang baik, bersyukurlah. Proses genius contact itu sedang terjadi. Bukalah diri kita untuk menerima proses penularan kepintaran itu. Kerahkan semua daya tangkap indra kita untuk menyerap sinyal-sinyal kebaikan. Pandai-pandailah memisahkan noise dari sinyal karena tidak ada sinyal yang seratus prosen bebas noise. Dan kemudian, bersiaplah menjadi orang pintar baru.
[Bogor, 3 Desember 2008, untuk sahabat yang 'easy going dan ikut arus saja']
Jumat, 22 Agustus 2008
KISS : Keep It Simple Smart
Dalam kehidupan sehari-hari, kita hendaknya mencari cara terbaik untuk memecahkan setiap masalah yang terjadi. Tetapi, saat menghadapi suatu masalah seringkali kita terkecoh, sehingga walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit.
Mari kita coba lihat dalam dua kasus di bawah ini :
1. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu decade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperature mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius. Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ? Mereka menggunakan pensil !
2. Suatu hari, seorang pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Sang pemilik apartemen mengundang sejumlah pakar untuk memecahkan masalah tersebut . Seorang pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar kedua meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, pakar ketiga hanya menyarankan satu hal, bahwa inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu. Pakar tadi hanya menyarankan kepada sang pemilik apartemen untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, supaya para pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan `menunggu ` dan merasa `tidak menunggu lift `. It works !
Filosofi KISS ( Keep It Simple Smart ), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada pada berfokus pada masalah. Bila kita melihat pada apa yang tidak kita punya di dalam hidup kita, kita tidak akan memiliki apa-apa. Tetapi bila kita melihat pada apa yang ada di tangan kita, kita memiliki segalanya
Berfikir Seperti Anak Kecil
Pikiran anak-anak begitu jernih. Sewaktu kecil kita semua berani bermimpi dengan segala kepolosan kita. Tanpa ada ketakutan-ketakutan apakah mimpi kita akan menjadi nyata atau tidak. Anak kecil berfikir dengan konsep-konsep seperti: berpikir positif, law of attractions, dsb.
Anak-anak selalu menerapkan prinsip 3B dalam berfikir :
Berimajinasi
Anak-anak adalah gudangnya imajinasi. Hari ini mereka bisa menjadi guru, besok menjadi perawat, besok lagi menjadi pembalap, dsb. Hari ini bisa perang-perangan di tengah hutan, besok bisa di dalam pesawat angkasa.
Imajinasi ternyata sangat penting dalam dunia pemasaran. Seperti halnya seorang marketer, berimajinasi merupakan hal yang penting sebelum mereka merumuskan strategi marketing. Bahkan jauh pada saat produk baru sedang di rumuskan, tim mereka berimajinasi. Misalnya dengan membayangkan bahwa produk tadi adalah sesosok manusia. Berapa umurnya, apa hobby nya, pekerjaanya, kemana kalau "hang-out", minumnya apa, makanya apa, dst.
Ini yang kemudian menjadi bahan untuk mengembangkan materi-materi iklan. Karena sudah memiliki imajinasi tentang "karakter" produk tadi, maka penyusunan program marketing menjadi lebih mudah.
Buat anak-anak, tidak ada yang tidak mungkin. Imajinasi mereka spontan dan tidak terlalu memikirkan "the how" nya. Karena bagi anak-anak semuanya mungkin terjadi. Justru orang dewasa yang sering "menyabotase" pikiran jernih mereka dengan kata2: "ah, mana mungkin".
Bayangkan kalau cara berimajinasi anak-anak ini kita terapkan dalam menetapkan visi kita kedepan. Kita tidak akan diganggu dengan pikiran-pikiran negatif "ah mana mungkin" tadi.
Bermain
Bagi anak-anak semuanya hanyalah permainan. Dengan demikian tidak ada "masalah" bagi anak-anak. Semua hal bisa dilihat dari sisi yang menyenangkan. Lihat saja, sewaktu bencana banjir di Jakarta yang baru lalu, anak-anak yang justru ceria bermain di tengah banjir.
Anak-anak lebih pandai melihat sisi menyenangkan dari setiap "persoalan". Coba kalau ini kita terapkan dalam keseharian. Betapa "persoalan" akan lebih mudah kita hadapi. Semua menjadi permainan yang menyenangkan.
Jika saat ini bisnis yang sedang kita jalani sedang hancur dengan hutang yang begitu banyak. Cobalah berfikir " its just a game". Bisnis yg sedang kita jalani hanyalah permainan. Bahwa skor nya saat ini minus, hanyalah skor, dan mulai sekarang Anda bisa bermain lebih bagus untuk mendapat skor yang lebih besar. Its just a game. And its fun!
Belajar
Siapa bilang anak-anak malas belajar. Justru mereka belajar setiap waktu. Dalam suatu penelitian di MIT yang menyimpulkan bahwa cara belajar anak-anak itu seperti para scientist. Mereka sangat tertarik hubungan kausalitas.
Bagaimana kalau saya melakukan ini, apa reaksi nya. Ini adalah dasar eksperimen. Dan banyak eksperimen yang mereka lakukan. Bagaimana kalau mobil-mobilan ini ban nya dicopot? Bagaimana kalau rambut boneka Barbie ini dipotong, dsb.
Rasa ingin tahu yang besar ini, sebenarnya bisa menjadi pendorong kesuksesan yang luar biasa jika kita pertahankan hingga dewasa. Anak-anak belajar secara alamiah untuk menjadi lebih baik. Seorang bayi yang belajar berjalan, setiap kali jatuh akan bangkit kembali. Berapa kali seorang anak terjatuh dari sepeda? Apakah dia akan berhenti dan meratap. Tidak, dia akan tertawa, bangkit lagi, dan bersepeda lebih baik. Ini adalah proses belajar yang luar biasa. Berani mencoba, berani jatuh dan berani mengevaluasi diri, ini yang sayangnya sering hilang pada saat kita menjadi manusia dewasa.
--
Sayangnya prinsip-prinsip itu seringkali sudah kita lupakan, sampai Picasso sampai pernah berkata: "Every child is an artist. The challenge is to remain an artist after you grow up".
Ya, pelan-pelan kita berubah menjadi orang dewasa dengan meniadakan kehebatan cara berpikir anak-anak yang super kreatif itu.
Jadi, kalau Anda sekarang adalah anak-anak, Anda mau menjadi siapa? Menjadi Spiderman? Batman? Donald Trump? SBY? Atau mau jadi Paris Hilton? Selamat berimajinasi.
Sumber: milis bayi-kita (ns)
Sabtu, 16 Agustus 2008
Cara Buat Buku Tamu di Blog
Buku tamu (shoutbox/guestbook) pada sebuah blog adalah hal penting, karena bisa menjadi sarana untuk berinteraksi antara yang punya blog dengan para pengunjung blog.
Alamat situs penyedia buku tamu yang servernya lumayan bagus dan jarang sekali mengalami down yakni http://www.shoutmix.com.
langkah-langkahnya sebagai berikut :
Alamat situs penyedia buku tamu yang servernya lumayan bagus dan jarang sekali mengalami down yakni http://www.shoutmix.com.
langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Anda harus daftar terlebih dahulu dengan cara mengklik tulisan Get One noe, free di http://www.shoutmix.com, ataupun dengan mengklik tulisan Sign Up, silahkan anda tulis data-data anda pada form yang telah di sediakan.
- Jika sudah tedaftar, dan di terima jadi anggota shoutmix, silahkan anda login dengan id anda
Pada kolom yang berjudul Style, klik menu appearance.
Silahkan klik menu pulldown di samping tulisan Load From Preset untuk mengatur tampilan buku tamu anda, silahkan pilih yang sesuai dengan keinginan anda. - Jika sudah selesai klik Save Setting.
- Untuk mendapatkan kode HTML dari shoutbox anda, silahkan klik Use Shoutbox yang berada di bawah menu Quick Start
- Klik tulisan Place Shoutbox on web page. Isi lebar dan tinggi shoutbox yang di inginkan
- Copy seluruh kode HTML yang ada pada text area yang berada di bawah tulisan Generated Codes, lalu simpan di program Notepad anda
- Klik Log out yang berada di atas layar anda untuk keluar dari halaman shoutmix anda. Silahkan close situs tersebut.
- Selesai
selanjutnya masuk/edit blog anda
Klik Tata Letak
Klik menu Layout
Klik Page Element
Klik Add a Page Element
Klik tombol Add to Blog yang berada di bawah tulisan HTML/JavaScript
Tuliskan judul shoutbox anda pada form title. Contoh : Buku tamu ku, atau my guestbook atau apa saja yang anda suka
Copy paste kode HTML shoutbox anda di dalam form Content
Klik tombol Save Changes
Drag & Drop element yang telah anda buat tadi di tempat yang di sukai
Tekan tombol Save
Selesai
Langganan:
Postingan (Atom)